LensaNewsBanten. – Enah Suhaenah seorang janda tua berusia 56 tahun warga Kampung Leuwiranji, Kelurahan Muara Ciujung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, hanya bisa pasrah harus tinggal di rumah yang kondisi bangunannya sangat tidak layak dan nyaris ambruk.
Tampak terlihat dari beberapa bahan material rumah yang dihuninya kondisinya sudah tidak layak, kayu yang berfungsi sebagai tiang penyangga pun sudah mulai lapuk. Bahkan, pada beberapa titik atap rumahnya banyak yang berlubang sehingga setiap kali turun hujan rumahnya kerap kebocoran.
“Semua kayu sudah keropos. Sehingga jadi kepikiran takut rumahnya roboh, apalagi hujan turun,” kata Enah saat ditemui wartawan, Senin (25/3/2024).
Semenjak suaminya meninggal 25 tahun lalu Enah tidak bisa memperbaiki rumahnya hingga saat ini. Dan ia rela tinggal di rumah yang hampir ambruk bersama anak bungsunya serta ketiga cucunya. Dengan kondisi seperti ini iya berharap adanya bantuan dari Pemkab Lebak.
“Semenjak suami saya meninggal dunia, sekarang anak saya yang menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi biaya hidup sehari hari,” ucapnya.
Dirinya menyampaikan, bahwa tahun lalu dari pihak kelurahan pernah mendata untuk mendapatkan bantuan BLT Covid -19. Namun, setelah itu ia mengaku tidak pernah lagi mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah.
“Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk memenuhi biaya hidup sehari-hari saja masih jauh dari kata cukup. Maka kami sangat berharap bantuan dari pemerintah ataupun dari para dermawan,” harapnya.
Sementara itu, Fitri tetangga dari Enah pun ikut prihatin melihat kondisi rumah yang ditinggali Enah bersama anak dan cucunya itu. Menurutnya rumah tersebut sudah sangat tidak layak untuk dihuni.
“Saya kasihan dengan kondisi rumahnya apalagi sekarang ini lagi musim hujan,” kata Fitri.
Reporter: Jay