LensaNewsBanten, – Gelaran kemeriahan perlombaan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) Republik Indonesia yang ke-79 Tahun 2024 di tingkat Kecamatan Cibadak, menuai polemik di kalangan peserta kegiatan tersebut. Pasalnya, hadiah atau piagam penghargaan yang diberikan oleh panitia, dinilai tidak sebanding dengan pengumpulan biaya partisipasi dari para donatur.
Berdasarkan hasil informasi yang diperoleh,
untuk anggaran kegiatan PHBN di Kecamatan Cibadak, tercatat senilai Rp 93.150.000 yang bersumber dari para donatur, seperti kepala desa, jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) sekecamatan setempat dan donatur lainnya.
Salah satu warga yang identitasnya enggan disebutkan menyampaikan bahwa dibalik meriah dan suksesnya kegiatan-kegiatan tersebut, terdapat persoalan yang dianggap tidak masuk akal secara logika.
“Sangat disayangkan. Anggaran yang nilainya hampir ratusan juta, tapi hadiah atau penghargaan kepada para peserta lombanya, tidak sesuai harapan. Bahkan, kami duga terdapat anggaran yang masuk kantong pribadi panitia,” kata salah satu warga saat ditemui di kediamannya. Jum’at (23/8/2024).
Dijelaskannya, bahwa permintaan partisipasi kepada para donatur yang ada di Kecamatan Cibadak, sudah tercatat berdasarkan usulan panitia. Bahkan, ada dari salah satu donatur yang memberikan partisipasinya senilai Rp. 15.000.000.
“Intinya, pelaksanaan PHBN di Kecamatan Cibadak Diduga jadi ajang Aji Mumpung panitia pelaksana,” jelasnya.
Mirisnya tambah sumber, terdapat salahsatu peserta yang meraih juara pertama. Namun, piagam penghargaannya berkisar senilai belasan ribu.
“Anggaran hampir ratusan juta, tapi hadiah pemenangnya piala kecil yang seharga sekitar 15 ribuan dan piagam, ini sangat memalukan” ungkapnya.
Hal ini, tentu kata dia, sangat mencoreng nama baik Cibadak. Sebab dirinya dididik di organisasi untuk belajar administrasi secara baik, benar dan terbuka. Namun, yang dicontohkan oleh oknum-oknum panitia PHBN ini sangat tidak mendidik dan dianggap kegiatan PHBN kemarin tidak dapat memanusiakan manusia.
“Maka dengan ini, kami menuntut. Jika Kecamatan Cibadak tidak sanggup memberikan yang layak, lebih baik jangan pernah lagi mengadakan kegiatan-kegiatan yang melibatkan peserta didik. Kemudian,
panitia PHBN harus bertanggungjawab untuk mengadakan hadiah-hadiah yang layak bagi para pemenang lomba tahun ini,” tandasnya.
Sementara Ketua Panitia pelaksana PHBN Kecamatan Cibadak, yakni Dedi Setiawan tepis isu yang beredar.
” Biaya partisipasi yang diperoleh kita tidak sesuai komitmen awal pada saat dimusyawarahkan. Contohnya kepala desa itu partispasinya hanya 1.2 sampai 1.3. Sedangkan, untuk donatur yang kabarnya memberikan 15 juta rupiah, itu samasekali tidak benar. Bahkan yang kami terima dari Regen (Anggota DPRD terpilih-red), hanya menerima Rp 10 juta,” kilahnya.
Ia menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan penyampaian informasi secara transparan anggaran masuk dan keluar di momen pembubaran panitia.
Berikut RAB penyelengaraan PHBN Kecamatan Cibadak.
Reporter: Red