Penerimaan PPDB SLTA di Kabupaten Lebak di Duga Syarat Adanya Dugaan Kecurangan, Kumala: Mendesak Pemerintah Provinsi Banten Segera Mengevaluasi

LensaNewsBanten, – Memasuki tahun ajaran baru 2024/2025 di tingkat Sekolah Menengah Atas Negeri selalu disambut antusias oleh masyarakat. Setiap calon peserta didik memiliki harapan untuk masuk di sekolah tersebut sesuai dengan yang diharapkannya. Senin (8/7/2024)

Proses penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Sekolah Menengah Atas Negeri dilakukan dengan beragam jalur, salah satunya melalui jalur prestasi selain dari jalur zonasi, afirmasi dan perpindahan orang tua. Untuk jalur prestasi terbuka dengan dua kategori yaitu Prestasi Akademik dan Non Akademik.

Di Provinsi Banten PPDB dibuka secara serentak dibuka pada tanggal 1 Juli s.d 5 Juli 2024. Hal ini untuk jalur prestasi berdasarkan pada Juknis PPDB di Provinsi Banten tahun 2024 dibuka berdasarkan 2 Jalur.

Utnuk jalur Prestasi berdasarkan Akademik itu dilihat dari nilai Rata-rata Raport dari semester 1 s.d semester 5. Sedangankan Persyaratan Jalur Non akademik di buktikan dengan Piagam atau sertifikat  Penghargaan yang didapat siswa ketika di jenjang SMP/MTs.

Proses PPDB berdasarkan pada jalur Prestasi ini diduga terjadi kecurangan, kecurangan tersebut diduga karena tidak adanya transparansi terhadap berkas pendaftaran yang digunakan khususnya berkaitan dengan bukti sertifikat jalur prestasi. 

Hal tersebut berdasarkan kajian dan sumber lapangan dari Pengurus Koordinator Keluarga Mahasiswa Lebak masa juang 2022-2024, yang menyayangkan adanya dugaan terjadi kecurangan. 

Dugaan terjadinya kecurangan pada Proses PPDB di Kabupaten Lebak yang diduga ada kecurangan tepatnya di SMAN 1 Rangkasbitung. 

Menurut ketua umum KUMAL Mambang sapaan akrab bagi kalangan Aktivis Mahasiswa Lebak, melihat adanya dugaan terjadi kecurangan di SMAN 1 Rangkasbitung yang tidak ada verifikasi terhadap berkas pendaftaran.

Verifikasi berkas itu sangat diperlukan untuk mencegah adanya dugaan pemalsuan terhadap sertifikat atau piagam.

Dugaan adanya kecurangan dj SMAN 1 Rangkasbitung tidak memverifikasi berkas pendaftaran peserta didik baru secara manual, namun dilakukan secara online di web htpps://ppdb.bantenprov.go.id.

Walau hal itu tidak menyalahi Juknis PPDB banten tahun 2024, namun akan sangat rawan terjadi kecurangan data yang diuploud oleh calon peserta didik baru pada saat pendaftaran online. 

“Banyak sumber yang melaporkan  ke saya, begitu banyakanya sertifikat atau piagam penghargaan Akademik maupun Non akademik dengan mudah di beli secara online dengan harga seratus ribu rupiah untuk kepentingan persyaratan Pendaftaran pada jalur Prestasi, baik itu prestasi akademik maupun non akademik” ungkap Mambang.

“ini jelas sangat mencederai Lembaga pendidikan dan nilai-nilai kejujuran yang seharusnya di tanamkan kepada peserta didik baru” ujar Mambang.

Menghindari adanya dugaan terhadap kecurangan maka perlu adanya transparansi terhadap sertifikat atau piagam yang digunakan sebagai pendaftaran PPDB.

“Transparansi tersebut bisa dilakukan dengan keterbukan informasi publik di website resmi PPDB Provinsi Banten” kata Mambang. 

Kekhawatiran dari seorang aktivis tersebut bahwa dugaan kecurangan akan terjadi di Provinsi Banten. Maka dari itu, kita perlu mengantisipasi dan menghilangkan segala kecurangan yang terjadi pada dunia pendidikan. 

“Kami meminta kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk memperbaiki website PPDB dengan menekankan keterbukaan terhadap publik, salah satunya mengenai keaslian dari sertifikat atau piagam penghargaan” ungkap Mambang. 

Rekomendasi untuk PPDB yang akan datang.

Ketika calon peserta didik di tolak karena salah Uploud berkas pendaftaran, panitia PPBD segera melaporkan kepada pendaftar. Agar peserta didik  bisa mendaftar kembali untuk memperbaikinya. Jika calon peserta didik sudah tertolak karena nilai, maka segera DI TOLAK pendaftaran untuk mencari sekolah lain yang nilainya lebih Rendah. 

Pendidikan sebagai lembaga mulia demi terciptanya Sumber Daya Manusia yang unggul, untuk tidak dinodai dengan segala kecurangan. 

Reporter: Jay

Related posts